Selamat datang di web digital berbagi ilmu pengetahuan. Kali ini PakDosen akan membahas tentang Fiksi? Mungkin anda pernah mendengar kata Fiksi? Disini PakDosen membahas secara rinci tentang pengertian, jenis, ciri, fungsi, unsur dan contoh. Simak Penjelasan berikut secara seksama, jangan sampai ketinggalan. Fiksi adalah lakon atau kisah yang bersumber dari khayalan. Dengan istilah lain, fiksi tidak secara cermat menurut histori atau realitas. Fiksi bisa diungkapkan dalam berbagai bentuk mulai dari catatan, pementasan langsung, sinema, acara televisi, animasi, tontonan video dan juga tontonan peran. Jenis-Jenis Fiksi Berikut ini terdapat 3 jenis jenis fiksi, yakni sebagai berikut 1. Cerita Pendek Ialah karangan yang terdiri dari kata tetapi bisa lebih dari kata. Batasan antara lakon pendek yang panjang dengan novella tidak demikian spesifik. 2. Novella Ialah karangan yang terdiri dari kata tetapi bisa lebi dari kata. Karangan Joseph Conrad bertema Heart of Darkness 1899 ialah contoh dari novella. 3. Novel Ialah karangan yang terdiri dari kata atau bisa lebih. Ciri-Ciri Fiksi Berikut ini adalah ciri-ciri cerita fiksi yakni Bersifat rekaan atau imaginasi pengarangnya Memiliki kebenaran yang relatif atau tidak mutlak tidak harus Bahasanya bersifat konotatif atau bersifat sindiran bukan sebenarnya Tidak memiliki sistematika yang baku Sasarannya emosi atau perasaan pembaca Memiliki pesan moral atau amanat tertentu Fungsi Fiksi Berikut ini terdapat beberapa fungsi dari fiksi, yakni sebagai berikut Mengembakan makna berdaya guna dan aset makna normatif makna nilai estetis. Makna berdaya guna dihisap fiksi menurut kejadian keyataan rasional yang dijadikan titik dorong penceritaan. Makna normatif dan estetis diperoleh dalam fiksi menurut hasil akal budi dan pengaturan kedewasaan sastrawan dan visi penulis. Media untuk penyebaran anggapan inovatif, kerentanan rasa, kestabilan visi, kecendekiaan dan kebijaksanaan penulis kepada pembacanya atau pendengarnya. Fiksi pada dasarnya menumbuhkan pembaca mengidentifikasi, menjiwai, mengupas dan menyimpulkan makna-makna kemanusiaan. Unsur-Unsur Fiksi Unsur-unsur pembangun Karya Sastra fiksi, yakni sebagai berikut 1. Tokoh dan Penokohan Tokoh adalah yang melahirkan peristiwa Saleh Saad dalam Lukman Ali, 1967 122. Ditinjau dari segi keterlibatannya dalam keseluruhan cerita, tokoh fiksi dibedakan menjadi dua, yaitu Tokoh sentral atau tokoh utama. Tokoh periferal atau tokoh tambahan Menurut Saleh Saad 1978i-ii penggambaran watak atau karakter tokoh cerita bisa disampaikan pengarang kepada pembaca dengan dua cara, uraian telling dan ragaan showing. Uraian adalah pengarang menyebutkan secara langsung masing-masing kualitas tokoh-tokohnya. Sementara ragaan showing adalah metode penokohan dimana pengarang membiarkan tokoh memperkenalkan dirinya sendiri pada pembaca melalui kata-kata, tindakan dan perbuatan tokoh itu sendiri di dalam cerita. 2. Alur dan Pengaluran Menurut Mochtar Lubis dalam Soediro Satoto, 1986 35-36, alur terdiri atas Situation pengarang mulai melukiskan suatu keadaan Generating circumstances peristiwa yang bersangkutan mulai bergerak Rising action keadaan mulai memuncak Climax peristiwa-peristiwa mencapai puncaknya, dan Denouement pengarang memberikan pemecahan sosial dari semua peristiwa. Berdasarkan tekniknya, alur dibedakan menjadi, alur maju progresif, alur mundur regresif, dan alur campuran. Alur cerita fiksi dianggap baik apabila mengandung unsur-unsur berikut Plausibility kemasukakalan Cerita berjalan secara masuk akal, saling berkaitan, dan terdapat hukum sebab akibat yang sifatnya alamiah. Misalnya, menceritakan seorang anak petani miskin buta huruf yang menjadi presiden. Harus ada sebuah titik cerita yang menjadi alasan kuat terjadinya perubahan tersebut. Suprise kejutan Cerita yang menarik seharusnya tidak hanya datar dan menjemukan. Ada kejutan-kejutan yang membuat pembaca tertarik mengikuti cerita hingga selesai. Suspense penasaran Timbulkan rasa penasaran pembaca pada akhir cerita dengan alur cerita yang tidak mudah ditebak. Unity keutuhan Antara awal cerita, tengah, dan akhir cerita adalah sebuah rangkaian yang utuh dan saling terkait. 3. Latar dan Pelataran setting Latar ialah waktu, tempat, atau lingkungan terjadinya peristiwa. Suminto A. Sayuti 1988 60 mengemukakan bahwa paling tidak ada empat unsur yang membnetuk latar fiksi, yaitu Lokasi geografis yang sesungguhnya, termasuk di dalamnya topografi, scenery pemandangan’ tertentu, dan juga detil-detil interior sebuah ruangan atau kamar. Pekerjaan dan cara-cara hidup tokoh sehari-hari. Waktu terjadinya action peristiwa’ tindakan, termasuk di dalamnya periode historis, musim, tahun dan sebagainya. Lingkungan religius, moral, intelektual, sosial, dan emosional tokoh-tokohnya. Latar belakang atau setting yang disajikan penulis tidak berlaku sebagai background semata, tetapi juga menjadi unsur pendukung yang memiliki peran penting menghidupkan sebuahcerita fiksi. 4. Sudut Pandang Macam-macam sudut pandang yang dikemukakan S. Tasrif dalam Teknik Mengarang karya Moctar Lubis, terdapat 4 kemungkinan, yakni Author Omniscient, pengarang menggunakan kata “dia” untuk tokoh utama, tetapi ia turut hidup dalam pribadi pelakunya. Author Participant, pengarang turut serta dalam bagian cerita menggunakan kata “aku” baik sebagai tokoh utama maupun peran pembantu dalam cerita. Author Observer, pengarang sebagai peninjau, seolah-olah ia tidak dapat membaca jalan pikiran pelaku atau tokoh cerita. Multiple atau campuran, perpaduan antara unsur-unsur di atas. 5. Gaya Bahasa dan Nada Gaya bahasa meliputi pemilihan kata, penggunaan dialog, penggunaan detail, cara memandang persoalan, dan sebagainya. Menurut Suminto A. Sayuti 1988 78 mengatakan bahwa gaya merupakan sarana sedangkan nada merupakan tujuan. Gaya bahasa adalah ciri khas pengarang. Contoh Fiksi Menurut pada bagian jenis jenis fiksi, terdapat beberapa contohnya, yakni sebagai berikut 1. Contoh Cerita Pendek Neraka Dunia Katak Hendak Jadi Lembu Gadis Empat Zaman Si Dul Anak Jakarta Mencari Pencuri Anak Perawan 2. Contoh Novella Heart of Darkness Cinta Tak Kunjung Tiba Oh Mama Oh Papa 3. Contoh Novel Dilan 1990 Siti Nurbaya Tenggelamnya Kapal Vander Wick Ketika Cinta Bertasbih Demikian Penjelasan Materi Tentang Fiksi Adalah Pengertian, Jenis, Ciri, Fungsi, Unsur dan Contoh Semoga Materinya Bermanfaat Bagi Siswa-Siswi.
5Or5o.