Artinya: “Jika kamu menjauhi dosa-dosa besar di antara dosa-dosa yang dilarang mengerjakannya, niscaya Kami hapus kesalahan-kesalahanmu dan akan Kami masukkan kamu ke tempat yang mulia (surga).” (QS. An-Nisa [4]: 31). Secara umum, surah an-Nisa [4] ayat 31 berisi tentang perintah menjauhi dosa besar.
Janganlah Marah, Niscaya Bagimu Surga Kita kadang marah dengan seseorang atau suatu keadaan yang tidak sesuai dengan kehendak kita. Marah memang suatu hal yang manusiawi. Namun hendaknya kita dapat mengendalikan amarah, sebab marah merupakan kunci dari segala macam keburukan. Kemarahan dapat berujung dengan pertikaian dan perselisihan hingga dapat memutuskan silaturahmi. Lalu, apa yang harus dilakukan seorang Muslim ketika marah ? Menghindari penyebab kemarahan Sebisa mungkin jauhi hal-hal yang bisa memicu kemarahan kita. Serta ingatlah untuk tidak marah kecuali karena Allah SWT. Misalnya, marah ketika menyaksikan perbuatan haram merajalela atau karena hukum Allah diabaikan. Diam, tidak berkata apa-apa Rasulullah SAW bersabda Jika salah seorang di antara kamu marah, diamlah. HR Ahmad Membaca ta’awudz Hal ini berdasarkan sabda Rasulullah shalahu’allaihi wa sallam ketika beliau melihat ada orang yang sedang marah. Beliau bersabda, “Aku akan mengajarkan sebuah ucapan yang apabila diucapkan oleh orang tersebut, niscaya kemarahannya akan hilang. Yaitu, jika dia mengucapkan “Audzu billahi minasy syaithanir rajiim”. Merubah Posisi Rasulullah Shollallohu alaihi wa sallam juga pernah menasihatkan, “Apabila salah seorang dari kalian marah dalam kondisi berdiri maka hendaknya dia duduk. Kalau marahnya belum juga hilang maka hendaknya dia berbaring.” HR. Ahmad, Shohih Berwudhu “Sesungguhnya marah-marah dari setan, dan sesungguhnya setan diciptakan dari api, dan sesungguhnya api dimatikan dengan air. Maka ketika salah satu kalian marah maka hendaklah berwudhu.” HR. Abu Dawud Mengingat keutamaan orang yang menahan amarah Rasulullah saw bersabda “Siapa yang menahan marahnya padahal ia mampu melaksanakannya, maka Allah swt akan memanggilnya di depan khalayak pada hari kiamat sehingga Dia mempersilakannya untuk memilih bidadari sesukanya.” HR At-Tirmidzi, no. 2493 Berikut ini merupakan beberapa keutamaan menahan amarah yang penting untuk kita ketahui 1. Menjadi manusia paling kuat sejagad 2. Allah mengampuni kesalahan-kesalahan orang yang mampu menahan amarahnya 3. Berhak memilih bidadari surga 4. Termasuk dalam golongan orang-orang yang bertakwa dan berbuat kebajikan 5. Lebih sehat secara fisik Semoga nasehat-nasehat yang disadur dari beberapa hadist Rasulullah SAW tersebut dapat menjadi penyejuk hati. Tahanlah amarah dan bersabarlah karena sabar akan senantiasa menjadikanmu mulia di sisi Allah SWT. salambahagiasehat alkesdayajuang
Tafsir Menarik Berkaitan Surat An-Nisa Ayat 36. Paragraf di atas merupakan Surat An-Nisa Ayat 36 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada berbagai tafsir menarik dari ayat ini. Terdokumentasi berbagai penjabaran dari para pakar tafsir mengenai makna surat An-Nisa ayat 36, sebagiannya sebagaimana termaktub: 📚 Tafsir Al-Muyassar
Marah adalah bara yang dilemparkan setan ke dalam hati anak Adam sehingga ia mudah manusia tidak mengerjakan apa yang diperintahkan amarahnya dan dirinya berusaha untuk itu, maka kejelekan amarah dapat tercegah darinya, bahkan bisa jadi amarahnya menjadi tenang dan cepat hilang sehingga seolah-olah ia tidak marah sehingga Allah Subhanahu Wa Ta'ala pn akan mencintai kitaAllah SWT berfirmanالَّذِيْنَ يُنْفِقُوْنَ فِى السَّرَّآءِ وَا لضَّرَّآءِ وَا لْكٰظِمِيْنَ الْغَيْظَ وَا لْعَا فِيْنَ عَنِ النَّاسِ ۗ وَا للّٰهُ يُحِبُّ الْمُحْسِنِيْنَ ۚ ."yaitu orang-orang yang berinfak, baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan kesalahan orang lain. Dan Allah mencintai orang yang berbuat kebaikan."QS. Ali 'Imran 3 Ayat 134Oleh karena itu, islam menganjurkan agar kita selalu menahan diri kita apabila kemarahan sedang kita dianjurkan untuk menahan diri ketika ada sesuatu hal yang menjadi sebab timbulnya Shallallahu alaihi wa Sallam bersabda لاَ تَغْضَبْ وَلَكَ الْجَنَّةُ».Janganlah engkau marah, niscaya bagimu surga”.Hadits Shahih, Riwayat Ibnu Abid Dunya, Lihat Shahiihul jaami’ no. 7374.
EDUHISTORIA.COM-Larangan marah di sini tidak mengandung arti tidak boleh marah. Hanya saja lebih kepada menahan diri ketika marah atau naik pitam, sebab ekspresi marah yang berlebihan dapat merugikan diri sendiri hingga orang lain. 1.Hadits Anjuran Diam ketika Marah. Dari Ibnu Abbas RA, Nabi SAW bersabda:
Nasihat Ramadhan 3 Janganlah Kamu Marah Maka Bagimu Surga Membaca Al-Qur’an dalam shalat, 1 huruf -> ganjaran 100x kebaikan Membaca Al-Qur’an di luar shalat dengan wudhu, 1 huruf -> ganjaran 25x kebaikan Di bulan Ramadhan, pahala kebaikan berkali-kali lipat lagi Khatam tilawah Qur’an minimal 3 hari sekali “Al-Qur’an menjadi obat bagi orang-orang beriman” Khatam Qur’an sebulan sekali, kalau tidak bisa 2 bulan sekali baru mau menuju Allah Penyakit fisik hilang saat meninggal dunia Penyakit hati sombong, riya, marah hilang saat masuk neraka Menjelang pemilu, tidak perlu pedulikan mereka yang menjelek-jelekkan capres/cawapres “Laa taghdhab wa lakal jannah” sumber ceramah tarawih, 7 Ramadhan 1435 H / 4 Juli 2014 M +
\n janganlah kamu marah niscaya bagimu surga
Hasan al-Bashri menjawab, “ Ia merugi ketika ia kagum dengan dirinya sendiri.”. 27. “Seorang hamba akan berada dalam kebaikan selama dia mampu menasehati dirinya sendiri dan selalu menghisab dirinya sendiri.”. 28. “Seandainya bukan karena ulama, maka manusia akan menjalani kehidupan seperti binatang.”. 29.
Hadits jangan marah maka bagimu surga. Hal ini dikarenakan ada jaminan masuk surga bagi siapa saja yang memilih untuk tidak marah dan bersabar. Dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu bahwasanya salah seorang laki-laki berkata kepada Nabi shallallahu alaihi wasallam.
Setiap apa yang telah Dia kehendaki pasti terjadi.’. Karena perkataan law (seandainya) dapat membuka pintu syaithon.” (HR. Muslim) Daftar Isi tutup. 1. Jika Tidak Memperoleh Sesuai yang Diinginkan, Janganlah Katakan: “Seandainya Aku Lakukan Demikian dan Demikian, pasti …”. 2. Kenapa Tidak Boleh Mengatakan “Seandainya Aku Melakukan
KSKK: Biarlah kamu marah, tetapi jangan berbuat dosa! Janganlah membiarkan kemarahanmu berlanjut sampai akhir hari, WBTC Draft: Jika kamu marah, janganlah kamu berdosa. Dan jangan terus marah sepanjang hari. VMD: “Jika kamu marah, janganlah berdosa,” dan jangan terus marah sepanjang hari. AMD: Jika kamu marah, marahlah tapi jangan berbuat
lRoYF.
  • 02fjxevsnz.pages.dev/21
  • 02fjxevsnz.pages.dev/147
  • 02fjxevsnz.pages.dev/175
  • 02fjxevsnz.pages.dev/390
  • 02fjxevsnz.pages.dev/273
  • 02fjxevsnz.pages.dev/180
  • 02fjxevsnz.pages.dev/24
  • 02fjxevsnz.pages.dev/37
  • 02fjxevsnz.pages.dev/149
  • janganlah kamu marah niscaya bagimu surga